Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dan berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat. Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif,[8] lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.[9] Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman,
dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka
memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup
pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat
kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan
mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja"
atau "Teman Dekat".
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes.[10] Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford.
Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas
lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya
untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, menurut
survei Consumer Reports
bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki
akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar
persyaratan layanan situs ini.[11]
Studi Compete.com bulan Januari 2009
menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak
digunakan menurut jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia.[12] Entertainment Weekly menempatkannya di daftar "terbaik" akhir dasawarsa
dengan komentar, "Bagaimana caranya kita menguntit mantan kekasih kita,
mengingat ulang tahun rekan kerja kita, mengganggu teman kita, dan
bermain Scrabulous sebelum Facebook diciptakan?"[13] Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta pengunjung bulanan di AS pada Mei 2011.[14] Menurut Social Media Today pada April 2010, sekitar 41,6% penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook.[15]
Meski begitu, pertumbuhan pasar Facebook mulai turun di sejumlah
wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif di Amerika Serikat dan
Kanada pada Mei 2011.[16]
Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak administrasi universitas di Amerika Serikat
dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook
memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna
terdaftar di situs ini.[17]
Minggu, 06 Maret 2016
sejarah papan tulis
Papan tulis adalah papan dari kayu dengan permukaan yang bisa ditulis ulang dengan menggunakan kapur tulis. Papan tulis zaman dulu dibuat dari lembaran tipis batu tulis berwarna hitam atau abu-abu.
Papan tulis sekarang dibuat dari lembaran papan yang dicat dengan cat yang tidak mengkilat, biasanya berwarna hitam atau hijau. Papan tulis biasanya digunakan di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan atau pelatihan. Tulisan atau gambar yang dibuat dengan kapur tulis mudah dihapus dengan lap basah atau penghapus papan tulis yang dibuat dari secarik karpet yang ditempelkan di sepotong kayu. Sedangkan tulisan yang dibuat dari kapur tulis yang dibasahkan biasanya lebih sulit dihapus. Produsen papan tulis biasanya menganjurkan permukaan papan tulis yang baru dibeli supaya dipenuhi dulu dengan coretan-coretan lebar kapur tulis. Setelah coretan-coretan dihapus, papan tulis siap untuk digunakan.
Kapur tulis yang digunakan sewaktu menulis di papan tulis umumnya berwarna putih, dengan variasi berbagai macam warna. Papan tulis sering tidak disenangi orang dengan alasan kapur tulis yang dibuat dari gipsum menghasilkan banyak debu.
Walaupun produsen kapur tulis sudah menyatakan produknya bebas debu, sebagian orang tetap saja tidak suka dengan papan tulis. Pada sebagian orang, debu kapur tulis bisa menyebabkan alergi atau membuat sakit penderita asma. Papan tulis sudah banyak digantikan whiteboard yang menggunakan spidol.
Papan tulis sekarang dibuat dari lembaran papan yang dicat dengan cat yang tidak mengkilat, biasanya berwarna hitam atau hijau. Papan tulis biasanya digunakan di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan atau pelatihan. Tulisan atau gambar yang dibuat dengan kapur tulis mudah dihapus dengan lap basah atau penghapus papan tulis yang dibuat dari secarik karpet yang ditempelkan di sepotong kayu. Sedangkan tulisan yang dibuat dari kapur tulis yang dibasahkan biasanya lebih sulit dihapus. Produsen papan tulis biasanya menganjurkan permukaan papan tulis yang baru dibeli supaya dipenuhi dulu dengan coretan-coretan lebar kapur tulis. Setelah coretan-coretan dihapus, papan tulis siap untuk digunakan.
Kapur tulis yang digunakan sewaktu menulis di papan tulis umumnya berwarna putih, dengan variasi berbagai macam warna. Papan tulis sering tidak disenangi orang dengan alasan kapur tulis yang dibuat dari gipsum menghasilkan banyak debu.
Walaupun produsen kapur tulis sudah menyatakan produknya bebas debu, sebagian orang tetap saja tidak suka dengan papan tulis. Pada sebagian orang, debu kapur tulis bisa menyebabkan alergi atau membuat sakit penderita asma. Papan tulis sudah banyak digantikan whiteboard yang menggunakan spidol.
meja
Meja (dari bahasa Portugis: mesa)
adalah salah satu perabot berupa permukaan datar yang disokong oleh
beberapa kaki (biasanya empat). Meja sering dipakai untuk meletakkan
barang dan makanan dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau ketika kita duduk. Meja umumnya dipasangkan dengan kerusi. Meja yang biasa tidak memiliki laci. Meja yang khusus dipakai untuk bekerja disebut meja tulis atau bangku.
kursi
Tau gak seech!!!?Kursi
yang merupakan salah satu perabot tertua dan utama di masyarakat
sekarang, baru umum dipakai pada abad XVII. Saat itu kursi merupakan
simbol kekuasaan dan martabat. Kebanyakannya duduk dia atas dingklik (bangku kecil), bangku panjang, atau peti kayu.
Masyarakat
Mesir Kuno (3110-1070 SM) juga berpendapat sama. Ujung kaki itu
biasanya serupa kaki binatang, lengkap dengan cakar atua kukunya.
Bahannya mahak, entah itu kayu hitam, gading, atau kayu berlapis emas.,
diukir atu dicat cerah, lalu dibalut kain mahal atau kulit binatang.
Serupa
dengan Mesir, pada masyarakat Yunani kuno, (110-400 SM), kursi
menentukan status sosial pemiliknya. Namun, bangsa itu sempat menorehkan
prestasi dengan menemukan model kursi cantik, klysmos. Kursi
tanpa tangan ini berbentuk khas, dua kaki depannya melengkung seperti
huruf C menganga ke depan, sebaliknya, dua kaki belakangnya seperti
hurup C menghadap ke belakang. Sandarannya pun melengkung. Akibatnya,
dari samping kursi itu bersiluet S. Kursi yang dudukannya terbuat dari
dudukan tali itu ngetrend kembali pada awal abad XIX dan XX.
Bangsa
Romawi kuno (700-400 SM) lain lagi, walaupun banyak meniru gaya Yunani,
mereka memiliki cirri tersendiri dengan lebih banyak menggunakan
perunggu dan perak. Klysmos ala Romawi lebih besar dan berat serta diberi jok empuk.
Bangsa Romawi berhasil mengembangkan dingklik menjadi curule.
Bangku yang sering diduduki hakim ini memiliki dua pasang kaki. Tiap
pasangnya gabungan dua kaki belakang atau depan. Kaki-kaki itu saling
silang membentuk huruf X.
Curule biasanya dari gabungan kayu dengan gading atu logam yang dicor. Mode curule
bertahan sampai Abad Pertengahan (400-1300 M). Susulannya adalah kursi
dengan sandaran, panel samping yang tinggi, atau kanopi dari kain damask atau beludru. Panel dan kanopi itu sebagai penangkal tiupan angin dingin.
Di Jepang, India, dan Cina -terutama pada Dinasti Han (202-200 SM)- telah dihasilkan perabot oriental yang bernilai seni tinggi.
Pengrajin Cina terampil menyambung antarbagian tanpa
paku atau pasak, dan jarang sekali menggunakan lem. Caranya,
ujung-ujung di bagian sambungan dipahat dengan sangat terampil, sehingga
bisa masuk satu sama lain.
Di
Abad Pertengahan keterampilan orang Eropa dalam membuat perabot merosot
tajam. Untuk menutupi ketidakterampilannya, pengrajin mengecatnya atu
melapisinya dengan emas.
Kain pelapis dan jok mulai dikenal pada abad XVI, tapi baru akhir abad XVII dan awal abad XVIII digunakan secara umum.
Pada
saat berbarengan, lahir kursi santai dengan bagian dudukan, sandaran
punggung, dan tangan yang diganjal dan dilapisi kain (kadang ditambah
tirai anti-angin). Kain pelapis biasanya dari wol, kain bersulam, atau
bahan permadani. Sutera dan beludru yang sangat mahal namun mudah rusak,
hanya diigunakan orang kaya.
Abad
XIX, kursi merefleksikan pesatnya perkembangan teknologi. Tahun 1928
Samuel Pratt mematenkan kursi buatannya yang pertama kali menggunakan
pegas dari kawat besi atau baja. Ketika diterapkan pada kursi santai,
lebih ma’nyus.
Perancang Inggris William Moris merancdang kursi Morris denga sandaran yang dapat direbahkan, awal dari teknologi reclining.
Pada abad ke-20, plastik dikenal sebagai materi baru untuk kursi. Plastik memang sangat fleksibel untuk segala hal.
Kini
Anda bisa menemukan beragam jenis dan bentuk kursi. Bahkan, ada yang
‘dikawinkan’ dengan teknologi komputerisasi, duduklah sebelum tempat
duduk berkurang, hehe.
sejarah tas
Sejarah Tas
Kapan sejarah tas bermula? tentunya tidak ada yang tau kapan pertama
kali tas ditemukan. Hal ini wajar karena setiap manusia pasti
menggunakan sesuatu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga bisa membawa
barang bawaan, dan itulah yang dinamakan tas.
Sejarah awal mula tas mungkin berawal pada jaman prasejarah, dimana tas
yang terbuat pada saat itu masih menggunakan kulit dan kayu sebagai
bahan dasarnya. Tas yang terbuat dari kulit dipergunakan untuk membawa
bahan makanan, sedangkan yang terbuat dari kayu biasanya untuk membawa
batu atau kayu potong.
Baru pada abad ke-14 bahan yang digunakan untuk membuat tas mengalami
pengembangan dari yang sebelumnya kulit dan kayu, menjadi kain, vinyl,
dan kulit sintetis. Kenapa kulit sintetis digunakan untuk membuat tas?
karena bahan tersebut dapat menjadi alternatif pengganti kulit asli
ketika bahan kulit asli sedang habis.

Tas yang terbuat dari kertas juga digunakan orang Cina pada masa Dinasti
Tang, mereka menggunakan tas itu untuk menyimpan benda halus seperti
bubuk teh atau menyimpan benda ringan lainnya.
Pada abad ke-14 ini pula tas digunakan untuk menyimpan benda berharga,
seperti jam, kitab, dan perhiasan lainnya. Pada masa ini rata-rata tas
memiliki tali yang panjang serta digantungkan pada korset. Panjang tali
tas pada masa itu disesuaikan pada gaya hidup pemakainya. Kaum perempuan
pada abad itu menyukai gaya tali yang disebut "tasques"

Di mesir orang-orang memakai tas pinggang kemanapun mereka pergi. Tas
pinggang tersebut diikatkan kencang di pinggang mereka. Sulaman dan
perhiasan yang ada pada tas tersebut, menunjukkan status sosial mereka,
karenanya semakin sulit tas tersebut dibuat maka makin tinggi statusnya.
Pada abad ke-15 muncul inovasi bernama The Seal Bag, yakni tas yang paling terkenal dan populer pada masa itu.
Pada abad ke-16 handbag dibuat untuk keperluan sehari-hari. Handbag pada
saat itu terbuat dari bahan kulit dengan tambahan kancing pengikat
dibagian atasnya. Pada masa ini tas travel diciptakan lebih besar dari
biasanya dan dipergunakan oleh para travel dalam posisi menyilang.
Pada abad ke-17 perkembangan tas menjadi lebih bervariasi, model yang
terkenal pada masa ini adalah tas kecil yang dibawa pada beragam
kesempatan. Para wanita membuat sulaman tas yang sangat cantik dan unik,
biasanya ini dikhususkan untuk pernikahan mereka.

Pada abad ke-18 seiring dengan penemuan kereta uap dan perkembangan tren
busana neo-classical, membuat tas tangan menjadi lebih berkembang bukan
hanya sebagai pembawa barang tapi juga membawa aksesoris kecantikan
bagi para wanita. Dalam abad ini juga ditemukan koper yang digunakan
untuk berpergian.
Pada abad ke-19 penggunaan kata handbag mulai ditujukan pada tas yang
dibawa dengan cara dijinjing dan biasanya dibawa oleh pria. Hal ini
merupakan cikal bakal dan inspirasi untuk tas yang akhirnya populer
dikalangan wanita. Tepatnya pada tahun 1920 yang menunjukkan revolusi
tas dalam dunia fashion, dimana penggunaan tas tidak harus selalu sesuai
dengan pakaian yang dipakai.
Pada abad ini juga mulai dibentuk tas-tas rucksack militer yang
dipergunakan untuk perang, tas ini dikhususkan bagi para tentara untuk
membawa perlengkapannya ke medan perang. Unsur minimalis juga mulai
masuk ke tren busana pada tahun 1940-an, dimana hal ini berpengaruh
terhadap handbag. Pada tahun 50-an muncul cikal bakal tas legenda
seperti Hermes, Chanel, dan Louis Vuitton. Mereka-lah cikal bakal tas
berukuran kecil yang dianggap sebagai lambang feminimitas.

Mulai pada tahun 1960-an sampai sampai sekarang tas semakin ke gaya yang lebih anak muda, dan juga material yang dipakai menjadi lebih beragam. Seperti material denim yang dipakai oleh brand Lomberg. Tas Lomberg memakai bahan dry denim sehingga selain lebih kuat untuk material tas, juga dengan pemakaian dalam waktu lama membuat denim menjadi fading dan mengeluarkan corak asli sesuai pemakaian.
puisi
BAIT SAJAK BUAT IBU
Oleh Kusnan
Tetes-tetes darah...keringat dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku-
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua ....keriput di kening ‘tuk menata asa
Demi anak-anakmu
‘tlah menjadi saksi –
Pada hamparan permadani indah beranda syurga
Akhirnya.....
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu....ibu, Maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan.....ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
...... Tuhan Semesta Jagad Raya
Yakinlah suatu saat bersama takdir , nanti
Kita ‘kan tersenyum bersama semerbak harum surga
Amien......
sejarah ciremai
Satu lagi pendaki Gunung Ciremai jadi
tumbal. Nurdiyanto, pelajar SMP 1 Jatibarang, Indramayu tewas di puncak
Ciremai. Ia tewas setelah dihantam badai di ketinggian 2.400 di atas
permukaan laut. Seperti apa keangkeran Gunung Ciremai?
PARA
remaja yang mendaki Gunung Ciremai ini merupakan alumni SMP 1
Jatibarang, Indramayu. Mereka mendaki gunung dalam rangka reuni. Empat
orang di antara mereka saat ini bersekolah di SMK 1 Jatibarang dan lima
lainnya bersekolah di SMA Sliyeg, Indramayu. Kesembilan pendaki ini
mulai mendaki Gunung Ciremai Selasa (26/6/2007) siang.
Rabu (27/6/2007) dinihari, mereka sampai
di puncak gunung. Rabu sore mereka turun dari puncak. Saat turun dari
puncak, Nurdiyanto, siswa SMK 1 Jatibarang, tiba-tiba mengalami sesak
napas di Pos Cigorowong. Karena tidak kuat berjalan, Nurdiyanto ditandu
temannya. Sampai di Pos Gua Lawet pukul 03.00 WIB, Kamis (28/6/2007),
mereka berhenti, karena dihantam badai. Mereka berkemah menunggu badai
reda. Begitu badai reda, mereka melanjutkan perjalanan. Pukul 07.00 WIB,
mereka kaget ketika melihat Nurdiyanto tidak bernapas.
Tragisnya, delapan rekannya tak kuat
membawa pulang jenazahnya. Untuk mencapai pos perkampungan perlu 10 jam
perjalanan. Mereka turun, sementara jenazah Nurdiyanto ditinggalkan.
Pukul 17.00 WIB, Jumat (29/6/2007), 15 orang dari LSM AKAR dan KURPALA
menuju Pos Gua Lawet. Tim SAR gabungan tersebut menemukan mayat
Nurdiyanto sudah kaku dan dalam keadaan telentang.
Mistik Gunung Ciremai
Gunung Ciremai yang berketinggian 3078 meter di atas permukaan laut memiliki banyak jenis tumbuhan. Mulai dari pohon pinus, pohon seruni, dan dan pohon kopi. Jenis margasatwa pun banyak berkeliaran. Dari sekian banyak tumbuhan dan jenis burung ada beberapa hewan yang dipercaya mempunyai kekuatan mistik. Mendekati puncak, banyak beterbangan ayam alas dengan bulunya yang bersih mengkilat. Gunung Ciremai identik dengan Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo, penyebar Islam di Jawa Barat.
Gunung Ciremai yang berketinggian 3078 meter di atas permukaan laut memiliki banyak jenis tumbuhan. Mulai dari pohon pinus, pohon seruni, dan dan pohon kopi. Jenis margasatwa pun banyak berkeliaran. Dari sekian banyak tumbuhan dan jenis burung ada beberapa hewan yang dipercaya mempunyai kekuatan mistik. Mendekati puncak, banyak beterbangan ayam alas dengan bulunya yang bersih mengkilat. Gunung Ciremai identik dengan Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo, penyebar Islam di Jawa Barat.
Sekitar tahun 1521-1530, Sunan Gunung
Jati diyakini bertapa di puncak Ciremai. Ketika itu, bangsa Portugis
begitu kuat menekan para ulama, pejuang, dan rakyat kecil. Menjelang
peperangan, Sunan Gunung Jati naik ke puncak Ciremai bertapa, menyendiri
dan bermunajad kepada Tuhan. Tempat tapa dan pertemuan para wali itu
bernama Batulingga dan diyakini oleh masyarakat Cirebon sebagai tempat
ngalap berkah memberi manfaat dan membantu orang-orang yang dalam
kesulitan.
Nyi Linggi dan Macan Tutul
Satu misteri yang selalu menjadi perbincangan masyarakat sekitar Gunung Ciremai adalah misteri Nyi Linggi dan dua macan kumbang. Menurut Maman, salah satu juru kunci Ciremai, setelah Sunan Gunung Jati tidak bertapa di Batulingga, maka Nyi Linggi datang ke tempat tersebut menggantikan Sunan Gunung Jati.
Satu misteri yang selalu menjadi perbincangan masyarakat sekitar Gunung Ciremai adalah misteri Nyi Linggi dan dua macan kumbang. Menurut Maman, salah satu juru kunci Ciremai, setelah Sunan Gunung Jati tidak bertapa di Batulingga, maka Nyi Linggi datang ke tempat tersebut menggantikan Sunan Gunung Jati.
Namun kedatangan Nyi Linggi ke Batulingga
tidak sendirian, ia ditemani oleh dua binatang kesayangannya yaitu
macan kumbang. Kedatangan Nyi Linggi ke Batulingga ingin mendapatkan
ilmu kedigdayaan. Tapi sayangnya Nyi Linggi gagal memperoleh ilmu yang
diinginkan. Nyi Linggi meninggal dunia di Batulingga sementara dua
temannya yaitu macan tutul hilang entah ke mana. Kabarnya masyarakat
setempat menemukan mayat Nyi Linggi. Kejadian aneh sering terjadi di
sekitar Batulingga, yaitu sosok Nyi Linggi dan dua macan tutul sering
menampakkan diri.
Cikal Bakal Nenek Moyang
Selain sebagai tempat bertapanya Sunan Gunung Jati, ternyata Gunung Ciremai sejak ribuan tahun silam telah dihuni oleh manusia purba. Masyarakat Kuningan dan sekitarnya terutama mereka yang hidup di kawasan kaki Gunung Ciremai merasa bangga. Mereka yakin bahwa asal-usul orang-orang Jawa Barat datangnya dari Gunung Ciremai. Keyakinan tentang hal ini diperkuat oleh ditemukannya beberapa benda bebatuan yang diyakini zaman Batu Besar. Umurnya sekitar 3.000 tahun Sebelum Masehi.
Selain sebagai tempat bertapanya Sunan Gunung Jati, ternyata Gunung Ciremai sejak ribuan tahun silam telah dihuni oleh manusia purba. Masyarakat Kuningan dan sekitarnya terutama mereka yang hidup di kawasan kaki Gunung Ciremai merasa bangga. Mereka yakin bahwa asal-usul orang-orang Jawa Barat datangnya dari Gunung Ciremai. Keyakinan tentang hal ini diperkuat oleh ditemukannya beberapa benda bebatuan yang diyakini zaman Batu Besar. Umurnya sekitar 3.000 tahun Sebelum Masehi.
Pada tahun 1972 ditemukan batu besar
berbentuk peti mati. Penemuan itu mengandung makna bahwa di kaki Gunung
Ciremai telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun Sebelum Masehi.
Dipercaya pula bahwa arwah nenek moyang berkumpul dan sering menampakkan
diri. Para ahli peneliti sepakat bila wilayah Kuningan Gunung Ciremai
merupakan tempat bermukim manusia tua usia. Mereka memuja arwah nenek
moyang untuk meminta berkah kesuburan tanah, kemakmuran, dan
kesejahteraan.
Injak Bumi Hindari Hantu
Maman (juru kunci Ciremai yang mengantar posmo ke puncak Ciremai) selalu menghentikan langkahnya dan mengucapkan Assalamualikum ketika memasuki pos. Menurut Maman, jika ingin selamat dan tidak diganggu oleh dedemit nakal injak bumi sebanyak tiga kali lalu ucapkan salam. Ini bermakna bahwa penghuni pos atau dedemit penguasa tidak merasa tersinggung oleh datangnya manusia. ‘’Di sini (Ciremai) banyak manusia jadi korban. Tidak hanya manusia yang mati, tapi juga kuda. Mereka tidak kuat melaksanakan tugas yang dibebankan penjajah Belanda, hingga menemui ajalnya,’’ kata Maman.
Maman (juru kunci Ciremai yang mengantar posmo ke puncak Ciremai) selalu menghentikan langkahnya dan mengucapkan Assalamualikum ketika memasuki pos. Menurut Maman, jika ingin selamat dan tidak diganggu oleh dedemit nakal injak bumi sebanyak tiga kali lalu ucapkan salam. Ini bermakna bahwa penghuni pos atau dedemit penguasa tidak merasa tersinggung oleh datangnya manusia. ‘’Di sini (Ciremai) banyak manusia jadi korban. Tidak hanya manusia yang mati, tapi juga kuda. Mereka tidak kuat melaksanakan tugas yang dibebankan penjajah Belanda, hingga menemui ajalnya,’’ kata Maman.
Misteri Jalak Hitam
Ketika perjalanan sudah mencapai Pengalap atau pos VI, berarti pendakian telah mencapai separuh. Dan harus berhati-hati jika sudah memasuki Pengalap atau pos VI. Pengalap berarti jemputan. Di pos Pengalap setiap pendaki akan didatangi dua binatang yang sampai sekarang masih misteri keberandaannya, yaitu Jalak Hitam dan Tawon Hitam.
Ketika perjalanan sudah mencapai Pengalap atau pos VI, berarti pendakian telah mencapai separuh. Dan harus berhati-hati jika sudah memasuki Pengalap atau pos VI. Pengalap berarti jemputan. Di pos Pengalap setiap pendaki akan didatangi dua binatang yang sampai sekarang masih misteri keberandaannya, yaitu Jalak Hitam dan Tawon Hitam.
Maman yang mengaku naik ke puncak 3 kali
setiap bulan, sampai sekarang mengaku belum tahu mengapa Jalak Hitam
selalu mengiringi pendaki dari Pengalap ke Seruni. Dan, juga Tawon Hitam
yang selalu datang mengganggu. Pengasinan berarti asin. Khusus bagi
masyarakat Linggarjati bermakna bahwa siapa saja yang ingin mencapai
puncaknya dengan cepat dan selamat sampai di rumah diharuskan membawa
ikan asin.
Enam Belas Jam Menuju Puncak
Gunung Ciremai diapit dua kabupaten yaitu Kuningan sebelah timur dan Majalengka sebelah barat. Untuk mencapai puncak Ciremai bisa melalui tiga jalur yaitu Linggarjati dari arah timur, Pelutungan dari arah selatan, dan Majalengka dari arah barat. Medan paling berat dan menguras tenaga dan juga sangat berbahaya adalah jalur dari sisi timur melewati Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Jarak tempuhnya kurang lebih 8 km, 90 persen jalannya terjal.
Gunung Ciremai diapit dua kabupaten yaitu Kuningan sebelah timur dan Majalengka sebelah barat. Untuk mencapai puncak Ciremai bisa melalui tiga jalur yaitu Linggarjati dari arah timur, Pelutungan dari arah selatan, dan Majalengka dari arah barat. Medan paling berat dan menguras tenaga dan juga sangat berbahaya adalah jalur dari sisi timur melewati Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Jarak tempuhnya kurang lebih 8 km, 90 persen jalannya terjal.
Gunung Ciremai termasuk salah satu gunung
paling berat di tanah Jawa. Masyarakat setempat dan juga para pendaki
menyebutnya jalur maut. Untuk mencapai puncaknya butuh waktu sekitar 12
sampai 16 jam perjalanan. Tergantung kekuatan fisik pendaki. Gunung
Ciremai memang tidak terlalu tinggi, hanya 3.078 mdpl. Namun start pendakian
dimulai dari ketinggian sekitar 750 mdpl, maka perjalanan cukup
panjang. Dengan demikian, sisa perjalanan menuju puncak Ciremai sekitar
2.350 meter garis vertikal atau sekitar 8 km melalui jalur. Perlu
diketahuil, dari semua gunung yang ada di tanah Jawa hanya Gunung
Ciremai-lah yang start pendakiannya dimulai dari ketinggian 750
mdpl. Jalur dakinya tidak ada jalan datar, 90 persen berjalur terjal
dan sudut kemiringannya antara 70 sampai 80 derajat.
Pantangan di Gunung Ciremai
Menurut juru kunci gunung, pantangan di Gunung Ciremai tidak boleh mengeluh, memegang lutut, kencing dan buang air besar sembarangan. Setiap memasuki pos diharuskan mengucapkan salam sebagai tanda minta izin masuk dan pertanda kesopanan. Menurut Maman, setiap pos yang jumlahnya 12 pos banyak dihuni dedemit. Ucapan salam tidak hanya ketika datang tapi juga saat meninggalkan gunung. hartono
Menurut juru kunci gunung, pantangan di Gunung Ciremai tidak boleh mengeluh, memegang lutut, kencing dan buang air besar sembarangan. Setiap memasuki pos diharuskan mengucapkan salam sebagai tanda minta izin masuk dan pertanda kesopanan. Menurut Maman, setiap pos yang jumlahnya 12 pos banyak dihuni dedemit. Ucapan salam tidak hanya ketika datang tapi juga saat meninggalkan gunung. hartono
Langganan:
Komentar (Atom)
